Tahap - Tahap Merencanakan Sumur Gas Lift - Ada 4 (empat) tahap yang akan dilakukan pada saat merencanakan sumur gas lift :
Tahap - Tahap Merencanakan Sumur Gas Lift
A. Penentuan titik injeksi
B. Penentuan jumlah gas yang diinjeksikan
C. Penentuan spasi valve
D. penentuan tekanan setting buka/tutup valve
Prosedur perencanaan yang umum untuk semua jenis valve
Tahap - Tahap Merencanakan Sumur Gas Lift |
A. Penentuan Titik Injeksi (POI)
1) Plot kedalaman vs pressure pada kertas grafik yang berskala sama dengan skala kurva Vertical Flowing Gradient.
2) Plot Pws pada kedalaman sumur
3) Tentukan besar produksi yang diinginkan (yang mungkin)
4) Dari PI yang diketahui, tentukan Pwf berdasarkan besarnya produksi yang diinginkan, dan plot Pwf pada garis kedalaman sumur
5) Tentukan kemiringan kurva Vertical Flowing (static) Gradient dari liquid yang terdapat dalam tubing, dan tarik garis gradient tersebut dari Tekanan Statik (Pws)
6) Tarik garis sejajar (point 5) dari Pwf
7) Plot Pko dipermukaan pada garis kedalaman 0
8) Plot Pso dipermukaan pada garis kedalaman 0 (Pso = Pko -100 psi)
9) Tarik garis gas gradient dari Pso kebawah hingga memotong garis vertical gradient liquid pada (point 6)
10) Titik potong (6) dan (*) adalah POB, titik dimana terjadi keseimbangan antara tekanan liquid dengan tekanan gas
11) Tentukan POI (titik injeksi gas) 100 psi lebih kecil dari POB
12) (POI = POB - 100 psi). Pada garis vertical gradient dari liquid.
B. Penentuan jumlah gas yang diinjeksikan
1) Tentukan Pwh dipermukaan (sesuaikan dengan tekanan di separator / manifold)
2) Tarik garis dari POI ke Pwh
3) Garis ini adalah garis Vertical Flowing Gradient Liquidyang baru, bila sumur ini telah memperoleh injeksi gas.
4) Pilih Chart Vertical Flowing untuk besar produksi yang telah ditentukan (A.3).
5) Tumpangkan (A.11) pada (B.1). Geser kurva Pwh - Pwf hingga cocok dengan salah satu kurva Vertical Flowing Gradient.
6) Tentukan GLR dari kurva tersebut.
7) Jumlah gas yang diinjeksikan = (GLR curve - GLR formasi) x Q liquid
C. Penentuan spasi valve
1) Tarik garis Kill Fluid Gradient dari Pwh (0,40 psi/ft - 0,50 psi/ft) hingga memotong garis injeksi gas. Titik ini merupakan lokasi kedalam valve (1) yang paling atas.
2) Untuk menentukan kedalaman valve (2), (3) .... dst bisa dilakukan beberapa cara, diantaranya :
a. Pso - Surface Opening Pressure Tetap
b. Pso - Surface Opening Pressure berkurang 25 psi untuk
setiap valve
a. Penentuan kedalaman valve dengan Pso tetap
1) Tarik garis horizontal dari lokasi valve (# 1) hingga
memotong garis Vertical Flowing Gradient (A.6)
2) Dari C.2 (a) tarik garis sejajar garis “Kill Fluid Gradient” 0,4 - 0,5 psi/ft hingga memotong garis injeksi
3) (Garis injeksi 100 psi lebih rendah dari garis Pro)
4) Titik potongnya merupakan lokasi valve # 2
5) Lakukan C.2a & C.3 untuk memperoleh lokasi kedalaman
valve # 3, # 4, dan seterusnya
6) Diperoleh Valve : # 1 ............. ft
# 2 ............. ft
# 3 ............. ft
# 4 ............. ft
# 5 ............. ft
b. Penentuan kedalaman dengan menggunakan Pso turun 25 psi
1) Tarik garis horizontal dari valve # 1 hingga memotong garis Vertical Flowing Gradient
2) Dari C.2 b tarik garis garis “Kill Fluid Gradient” hingga memotong garis injeksi (1), {garis injeksi (1), 100 psi dibawah Pro)}.
3) Titik potong merupakan lokasi kedalaman valve # 2
4) Dari valve # 2 tarik garis horizontal hingga memotong garis Vertical Flowing Gradient
5) Tarik garis sejajar Kill Fluid Gradient hingga memotong garis injeksi (2). Garis injeksi (2), 25 psi < dari garis injeksi (1)
6) Titik potong ini merupakan lokasi kedalaman valve # 2.
7) Ulangi langkah-langkah tersebut diatas untuk menentukan lokasi valve # 3, # 4 dan seterusnya.